YUmi-San


"lu tau kerupuk?"

"kenapa?"

"iya melempem, lebih parah lu itu persis kerupuk yang melempem terus diceburin ke air"

"masa separah itu sih gw"

sejenak kemudian kami terdiam hanya tatap mata yang saling memandang, seketika itu juga seperti ada lubang hitam yang berusaha menarik saya ke dalam, tubuh ini seperti sebuah lembaran kertas yang meliuk, melayang mengikuti alur dalam lubang tersebut dan kembali sebuah kalimat menggema "saya sayang kamu Ayu"


"Fan, Ifan hehh bangunnn !!!" sembari menoyor kepalaku dengan santainya, senyum puasnya memperlihatkan deretan gigi yang rapih

"ahh reseh banget sih" jawabku ketus

"ngelamun, mikir jorok lu ya?" kali ini bukan deretan gigi rapih yang membuatku buru-buru ingin segera menjawab pertanyaan tersebut tapi kalimat jorok dalam ucapanya tadi yang harus diluruskan

"gw inget Ayu, Mi" ucapku pelan

"nah itu benerkan kata gw, lu tuh krupuk, eh bukan deh tapi yang bener krupuk melempem yang diceburin ke air hehehe"

"terserah Mi lu mau ngomong apa setiap orang punya kisah dan ceritanya sendiri" kemudian terdiam

dan seperti ceret tua yang yang berisi air mendidih tanpa penutup, sebuah cerita menguap begitu saja, mungkin 5 tahun yang lalu, Umi panggilanya, gadis cantik keturunan Indonesia-Jepang yang bernama asli Yumi itu punya kisah cinta yang menurutku tragis, kalau tidak berlebihan namun apalah dikata gadis yang saat tersenyum gigi rapihnya selalu menjadi daya tarik laki-laki di sekitarnya itu harus menerima kenyataan, Jacky pria keturunan Belanda-Indonesia ini yang sedari SMP(Sekolah Menengah Pertama) ia cintai justru menikah dengan orang lain, saat itu ia menagis sejadi-sejadinya, sendirian tanpa seorangpun yang berusaha menghibur dan sekarang ia duduk di depan ku sebagai wanita tegar yang mempunya segudang kebahagian,

"alangkah bahagianya kamu Mi" gumamku dalam hati..

"maafin gw ya Mi, lu tuh wanita yang memang harus mendapat kebagian dunia wal akhirot wal surga wal dunia, dan wal-wal lainya" ujarku sedikit menggoda

"ahh dasar combro" dan kembali tangannya menoyor kepala ku, telak dua kali sudah.

"hahaha.. dasar cewe aneh, Terimakasih ya Umi!!" ujarku dengan nada yang serius.

"apahh.., gw bukan ibu lu..!!" jawabnya kemudian sambil berusaha menoyor kepalaku kembali.

:D

Depok, 25 Oktober 2013

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Patung Satria Gatot Kaca

Pasar Badung-Bali

Menikmati malam di Pasar Kreneng Denpasar