Masjid Nurul Huda Denpasar (sejuk dan bersih)
Betapa indahnya hidup jika kita bisa mensyukuri segala karunia yang telah Allah berikan kepada kita, bentuk syukur kita terima baik dalam keadaan bahagia dan sebaliknya, sabar adalah kunci untuk menghadapi segala cobaan baik yang datang dalam bentuk kesenangan maupun kesedihan.
Segalanya milik Allah, tidak ada yang berhak atas apa yang sekarang dimiliki atau tidak, terlebih congkak dan merasa sombong, bersyukur adalah kuncinya. Semoga hidayah dan pentunjuk senantiasa hamba peroleh dari Tuhan pemilik kekuasan.
Selepas melalui aktifitas sehari-hari sebagai "buruh" perusahaan penyedia jasa di salah satu hotel di Kuta, saya bergegas menuju ke arah ngurahrai di sekitaran patung kuda, di sana pemandangan lumayan bagus untuk melepas lelah, selain itu juga karena terdapat Masjid dan saya berniat untuk menunaikan sholat Ashar, sebetulnya dekat kantor saya juga ada sebuah Masjid yang lumayan besar, tempatnya persis di sebrang Central Parkir namun menurut saya Masjid yang persis berada di sebelah gerbang (Gapura) pintu masuk menuju Airport ngurah rai itu sangat bersih, tidak apalah jauh tapi bathin dan perasaan saya terpuaskan.
Rasa lelah yang saya rasakan setelah beraktifitas lumayan berkurang ketika air wudhu berserta sholat telah selesai saya laksanakan, betul-betul saya merasakan betapa luar biasanya hidup, sebuah simbol toleransi terhampar di depan saya, selain Masjid, di sebelahnya terdapat gereja, dan seperti yang sudah saya katakan patung kuda yang saya maksud adalah patung kesatria Gatot Kaca, salah satu tokoh dalam kisah mahabarata, iya kisah yang terdapat dalam agama Hindu, sebuah keindahan yang sangat santun dipertontokan di depan saya, keindahan yang sarat akan toleransi keagamaan, keindahan alami seperti halnya sebuah perbedaan yang memang pada hakikatnya dimiliki oleh setiap manusia, rasa lelah dan penat yang saya rasakan betul-betul sirna, sebuah lukisan keindahan yang sarat makna telah menyadarkan saya bahwa toleransi dan keberagaman memang betul-betul ada.
Selepas melalui aktifitas sehari-hari sebagai "buruh" perusahaan penyedia jasa di salah satu hotel di Kuta, saya bergegas menuju ke arah ngurahrai di sekitaran patung kuda, di sana pemandangan lumayan bagus untuk melepas lelah, selain itu juga karena terdapat Masjid dan saya berniat untuk menunaikan sholat Ashar, sebetulnya dekat kantor saya juga ada sebuah Masjid yang lumayan besar, tempatnya persis di sebrang Central Parkir namun menurut saya Masjid yang persis berada di sebelah gerbang (Gapura) pintu masuk menuju Airport ngurah rai itu sangat bersih, tidak apalah jauh tapi bathin dan perasaan saya terpuaskan.
Rasa lelah yang saya rasakan setelah beraktifitas lumayan berkurang ketika air wudhu berserta sholat telah selesai saya laksanakan, betul-betul saya merasakan betapa luar biasanya hidup, sebuah simbol toleransi terhampar di depan saya, selain Masjid, di sebelahnya terdapat gereja, dan seperti yang sudah saya katakan patung kuda yang saya maksud adalah patung kesatria Gatot Kaca, salah satu tokoh dalam kisah mahabarata, iya kisah yang terdapat dalam agama Hindu, sebuah keindahan yang sangat santun dipertontokan di depan saya, keindahan yang sarat akan toleransi keagamaan, keindahan alami seperti halnya sebuah perbedaan yang memang pada hakikatnya dimiliki oleh setiap manusia, rasa lelah dan penat yang saya rasakan betul-betul sirna, sebuah lukisan keindahan yang sarat makna telah menyadarkan saya bahwa toleransi dan keberagaman memang betul-betul ada.
Komentar
Posting Komentar