Kevin Carter "wanting a meal"

Sekilas Tentang Kevin Carter
         Lahir tanggal 13 September 1960 di Johannesburg - 27 Juli 1994, Carter adalah seorang fhotografer  freelance yang kemudian menjadi terkenal dan fenomenal setelah mempublikasikan hasil jeprepatannya"wanting a meal"
          Carter sudah mulai bekerja sebagai fotografer (fhotografer freelance) sejak tahun 1983. Pada tahun 1984 ia pindah ke Johannesburg untuk  mengekspose masalah kebrutalan akibat dari  adanya sentimen apartheid, fotografer nekad, yang memberanikan diri ke sudan selatan disaat negara tersebut bergolak. Bersama 3 rekanya, mereka dijuluki sebagai ‘Bang Bang Club' dan Cevin sendiri dijuluki sebagai ‘Kaffir-Boetie’. Dalam bahasa Afrika artinya ’Negro Lover’ lantaran hobinya yang senang bergaul dengan tentara-tentara bayaran di afrika.
          Sebuah foto yang kemudian menjadi fenomenal dan seakan telah membuka lebar mata masyarakat dunia, dimana seorang bocah perempuan Sudan terjatuh di tengah jalan ketika sedang berjalan sendirian  menuju posko pembagian makanan. Tubuhnya yang sudah begitu lemah, tak mampu lagi menahan rasa lapar jatuh tertunduk. Beberapa langkah di belakang si bocah, seekor burung pemakan bangkai sedang menunggu untuk memangsa. menurut Akio Fujiwara seorang wartawan dan penulis Jepang dalam sebuah wawancara dengan Joao Silva rekan Carter yang juga meliput di Sudan memberikan berbagai versi peristiwa, menurut Silva, mereka (Carter dan Silva) pergi ke Sudan bersamaan dengan misi PBB "Operation Lifeline Sudan" dan mendarat di Sudan Selatan pada 11 Maret 1993. diceritakan bawah setelah pendaratan, selama 30 menit (waktu yang diperlukan untuk mendistribusikan makanan), waktu tersebut dimanfaatkan Carter  untuk mengambil gambar. Tidak jauh dari pesawat (tempat bembagian makanan). beberapa Orang tua  yang sedang  mengambil bantuan meninggalkan anak-anak mereka. termasuk bocah naas pada foto di atas dengan burung pemakan bangkai yang berada di belakangnya.
           Foto tersebut dipublikasikan pertama kali  tanggal 26 Maret 1993 di salah satu halaman surat kabar New York Times, reaksi beragam muncul menanyakan nasib anak tersebut. Keadaan ini memaksa redaktur NYTimes membuat edisi spesial yang menerangkan bahwa anak tersebut dapat melepaskan diri dari burung pemakan bangkai tetapi nasibnya tidak diketahui.
           Setahun kemudian, 23 Mei 1994, penghargaan Pulitzer untuk Feature Photography dianugerahkan kepada Kevin Carter atas fotonya ini. Penganugerahan tersebut memicu polemik yaitu kenapa Carter tidak menolong anak tersebut dari burung pemakan bangkai? Ada yang menuduh dia sengaja menata foto tersebut, bahkan ada yang menuduh dan menyamakannya dengan burung pemakan bangkai (”The man adjusting his lens to take just the right frame of her suffering,” said the St. Petersburg (Florida) Times, “might just as well be a predator, another vulture on the scene.”) ujar St. Petersburg .
            Dua bulan setelah acara pemberian anugerah, Kevin Carter ditemukan mati bunuh diri menggunakan karbon monoksida. dengan meninggalkan pesan: “I am depressed … without phone … money for rent … money for child support … money for debts … money!!! … I am haunted by the vivid memories of killings and corpses and anger and pain … of starving or wounded children, of trigger-happy madmen, often police, of killer executioners…I have gone to join Ken if I am that lucky.” Depresi karena berbagai tudingan kepadanya, masalah lain seperti hutang, rekannya yang meninggal (Ken),  dan ingatan tentang derita perang yang dilihatnya membuatnya putus asa dan memilih mengakhiri hidup. "Kenapa anda hanya memotretnya, kenapa anda tidak menolongnya"... adalah salah satu pernyataan yang sering diterimanya. Padahal setelah memotret gadis tersebut, ia sempat merenung(Shock) dan tidak mempercayai apa yang dilihatnya.

Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Kevin_Carter


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Patung Satria Gatot Kaca

Pasar Badung-Bali

Menikmati malam di Pasar Kreneng Denpasar