Bali 11-11-11
Hari ini Seperti biasa rutinitas dan tuntutan kerja membawa saya ke daerah Sunset Road, sekedar bersapa-sapa dengan beberapa orang, ambil pesanan yg sudah disiapkan kemudian pergi kembali untuk mengantarkannya, di perjalanan saya terlamun mebayangkan pertemuan yg terasa baru saja terjadi, sejak pertama hingga saat ini rasanya semuanya baru kemarin saja bertemu, bayangan saat pertama bertemu dengan teman-teman dikostan satu, dua orang langsung membuat saya merasa di rumah sendiri, kenyamanan ini beralasalan tatkala saya disambut dengan senyum khas, hangat dan penuh kebersamaan, saya melihat dengan mata saya sendiri mereka tulus bukan karena ada maksud dan tujuan lain, mungkin bisa jadi merasakan hidup di perantauan menumbuhkan perasaan senasib sepenanggungan, seperti inilah mungkin memang, tapi bisa jadi menurutku mereka juga tertular budaya ramahnya orang Bali asli, pulau yg mempesona dengan budaya dan keramahan masyarakatnya, beberapa orang asli Bali mempraktekkan hal tersebut setiap hari, hal ini membuat saya berkesimpulan bahwa memang bali adalah tempat di mana keramahan bisa di temui.
Semenjak dari tempat kost, tempat kerja, warung biasa saya "ngutang" jika sudah masuk tanggal tua, sampai teman-teman di Bali Centro dan teman-teman di "Sunset Road" mereka adalah orang-orang baik yang tulus dengan sepenuh hati. Perasaan haru dan sedih ketika harus menyadari bahwa saya harus meninggalkan bali, apa yang bisa saya berikan kepada mereka, saya sampai malu sendiri jika melihat ketulusan mereka semua. oh tidak, jakarta dengan "cuek bebeknya" saya rasa sangat jauhh terbelakang, di sini kebersamaan dan keramahan saya temui hampir di setiap tempat.
![]() |
Trio Probolinggo |
Makan bersama dengan teman-teman kost dari probolinggo, yang selalu saja ngobrol dengan bahasa maduranya, membuka mata saya akan pentingnya sebuah kebersamaan, walaupun terkadang mereka cuek-cuek saja ketika saya "plonga-plongo" karena tidak tau apa yang sedang mereka obrolkan tetapi mereka selalu ada jika saya sedang kebingungan, mereka membantu apa saja yang bisa mereka bisa, pak Dadang dan keluarga, mbak Rizma dan anaknya, arek-arek yang "doyan" ke kafe Bambu, yang telah berhasil menyesatkan teman sekantor dulu yang memang sudah terlanjur penasaran akan kesesatan, terima kasih semua, jika pun saya tidak bisa membalas kebaikan kalian, biarlah Allah yg membalas kebaikan kalian semua.
![]() |
Gek Kaputtttt.... |
Teman di "Sunset Road", Rony Dewantara, Kholis, mbak Intan dan haiiii ozaaaa mmuachhh, dan hmmmm Puteri upzz.. satu lagi "Atin" yang selalu tersenyum, mereka adalah "pesaing" yang bukan "pesaing" mereka adalah keluarga baru saya di Bali, terutama Puteri, yang selalu memberikan inspirasi semangat terutama ketika saya bertanya"mbak boleh saya main kerumahnya?" hahaha entah sudah berapa kali saya bertanya demikian, susah sekali secara pribadi untuk dekat dengan cewek yang satu ini, salut, profesional, selalu ramah jika saya bertanya tentang pekerjaan, tapi langsung beringsut jika saya sudah bertanya hal yang pribadi, walaupun tidak intim, tetapi hal ini membuat saya beberapa kali harus "GR". Hari ini saya tidak menemuinya dikantornya,"ada berita sedih to"/"berita apa"/"puteri sudah keluar kerja" terbersit dalam diri saya candaan dan sapaan yang biasa ia sambut ketika saya datang, sedih saat saya menyadari saya juga tidak lama di bali. wahhh..., puteri dan yang lainya, kapan kita bisa bertemu lagi, belum juga saya mengucapkan kalimat perpisahan dengan mu puteri "mbak saya boleh ya main kerumahnya?"
![]() |
salah satu sudut di kediaman Bpk. Pika |
Mas Hanang di Bali Centro, pak Hanafi asli kalimantan yang saya kira dari Jawa, pak Kamal yang asli Aljazair dan semuanya yang tidak bisa saya sebut satu persatu. saya selalu mendoakan aktifitas keagamaan kalian semoga selalu mendapat Ridho dan balasan dari Allah SWT. Mengawali perkenalan saya via phone dengan mas Sahlan yang saat itu beliau adalah salah satu panitia acara "outbond" yang diadakan KAMMI Badung-Bali, kemudian diperkenalkan saya dengan mas Hanang yang sangat-sangat ramah dan terbuka, pria asalah cilacap yang kuliah di malang dan berkarier di bali, sempat memprovokasi saya untuk lama tinggal di Bali, usut punya usut kerena keisengan teman beliau saya jadi tau alasannya, hahaha..walaupun itu bukan alasan utama, tapi setidaknya calon isteri anda kan orang Bali jadi sah lah kalo anda tinggal lama di Bali "selamat ya mudah-mudahan acara nikahan antum Desember nanti bisa terlaksana dengan lancar", pak Kamal yang lancar berbahasa Indonesia, menguasai 4 Bahasa berbeda, Arab, Prancis, Jerman dan Inggris ingin sekali saya belajar banyak bahasa yang bapak kuasai. Ustd.Hanafi terimakasih sudah mengajak saya ikut pengajian di kediaman Bpk. Pika I Woflgang & Ibu Tina G. Sempat terkejut ternyata pak Pika, beliau orang hebat di negeri ini. doa saya mudah-mudahan silaturahmi kita semua bisa terjaga dan terjalin sampai anak dan cucu kita kelak.aminnn...
Komentar
Posting Komentar